Langsung ke konten utama

Sosialisasi KB Tentang Resiko 4T Di Masa Kehamilan

  



Cilacap Jateng Warcap.blogspot.com , untuk menekan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk serta menjaga kesehatan ibu dan anak, sosialisasi tentang program KB diadakan di pendopo desa Bojongsari kecamatan Sidareja pada 18/06/2021. Acara di buka dengan sambutan pengantar oleh kades Bojongsari Sururudin, yang di hadiri Bidan Tintin Gustiani A,Md,Kep., dan Bakad Cahayaningtiya Susanti selaku narasumber, dan di hadiri perwakilan ibu ibu desa Bojongsari. Dalam sambutannya kades Bojongsari Sururudin menyampaikan " bahwa harta paling berharga di dunia ini adalah kesehatan, buat apa punya harta banyak kalau tubuh kita tidak sehat. Untuk itu acara sosialisasi program KB hari ini adalah untuk menyampaikan informasi pentingnya mengerti tujuan program KB. Yaitu untuk menjaga kesehatan ibu dan anak dari masa kehamilan sampai melahirkan, serta mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera . Untuk itu saya berharap ibu ibu memperhatikan apa yang nanti di sampaikan narasumber sosialisasi program KB, dan nantinya dapat mengedukasi ibu ibu lainya di lingkungan tempat tinggal masing-masing, pungkasnya ".


Bidan Tintin Gustiani AMd.Kep, dalam pemaparannya mengatakan "terkait kesehatan reproduksi wanita, ia menjelaskan  resiko 4T pada masa usia subur. Yaitu terlalu muda usia melahirkan, terlalu banyak, terlalu tua, dan terlalu dekat jarak melahirkan.Yang dimaksud kehamilan terlalu muda adalah hamil pada usia kurang dari 21 tahun.Mengapa tidak boleh hamil pada usia muda.Secara fisik kondisi rahim dan pinggul belum berkembang optimal,

mengakibatkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi.DanSecara mental belum siap menghadapi perubahan yang terjadi saat kehamilan, belum siap menjalankan peran sebagai seorang ibu

belum siap menghadapi masalah-masalah berumah tangga.Resiko yang mungkin dapat terjadi antara lain keguguran, preeklamsia (tekanan darah tinggi, oedema, proteinuria). Eklamsia (keracunan kehamilan), timbulnya kesulitan persalinan (persalinan lama dsb). Bayi lahir sebelum waktunya atau prematur , pendarahan dan dapat menyebabkan cacat bawaan.Untuk menghindari resiko tersebut yaitu dengan jangan menikah pada usia terlalu muda,  rencanakan jumlah anak yang diinginkan,tunda kehamilan pertama sampai usia ibu di atas 21 tahun. Lakukan konsultasikan/konseling pada petugas kesehatan serta gunakanlah alat kontrasepsi (PIL, SUNTIK, IUD, IMPLANT, KONDOM). Dan T yang selanjutnya terlalu dekat 


yang dimaksud dengan terlalu dekat adalah jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). jarak kehamilan yang optimal dianjurkan adalah 36 bulan.Mengapa tidak boleh hamil terlalu dekat jaraknya, kondisi rahim ibu belum pulih dari kelahiran sebelumnya, dimana dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan seperti anemia.  Dapat menghambat proses persalinan seperti gangguan kekuatan kontraksi, kelainan letak dan posisi janin. Dapat menyebabkan perdarahan pasca persalinan dan berkurangnya waktu bagi ibu untuk merawat dan menyusui. Selanjutnya kehamilan terlalu sering, yang dimaksudkan dengan terlalu sering/banyak adalah jumlah anak yang dilahirkan lebih dari 3 orang, mengapa tidak boleh melahirkan terlalu banyak. Sebab, hal itu dapat mengakibatkan terjadinya gangguan dalam kehamilan, seperti plasenta (ari-ari) yang letaknya dekat jalan lahir. Dapat menghambat proses persalinan, seperti gangguan kekuatan kontraksi, kelainan letak dan posisi janin. Dapat menyebabkan pendarahan pasca persalinan. Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang,tumbuh kembang anak tidak optimal, serta mempengaruhi nilai ekonomi keluarga. Dan T yang ke empat adalah hamil terlalu tua, yang dimaksud dengan terlalu tua adalah hamil di atas usia 35 tahun, mengapa tidak boleh hamil pada usia tua. Dimana pada usia tersebut kondisi kesehatan ibu mulai menurun. Fungsi rahim menurun, kualitas sel telur berkurang. Meningkatnya komplikasi medis pada kehamilan dan persalinan, dan risiko yang berhubungan dengan kelainan degeneratif, hipertensi, dan kencing manis. Untuk itu para ibu harus tahu akan resiko kesehatan dalam kehamilan terutama untuk pasangan usia subur, tuturnya". (Komari /Trisno IPJT) 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kapolda Kepri Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Di Pesantren Ya Husnayah Hidayatul Mubtadi'in

Batam – Warcap.blogspot.com -Kapolda Kepri Irjen Pol Dr. Aris Budiman M.Si meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi kepada Santri di Pondok Pesantren Ya Husnayah Hidayatul Mubtadi'in, Tanjung Riau, Sekupang, Kota Batam. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Kepri, Pejabat Utama Polda Kepri, Kapolresta Barelang, Wakapolresta Barelang dan Pengasuh serta santri Pondok Pesantren Ya Husnayah Hidayatul Mubtadi'in. Kamis (2/9/2021). Hari ini Bapak Kapolda Kepri meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di Pondok Pesantren Ya Husnayah Hidayatul Mubtadi'in, Tanjung Riau, Sekupang, Kota Batam, dengan target Vaksinasi sebanyak 500 orang dengan menggunakan Vaksin Sinovac dan Vaksinasi pada hari ini merupakan Vaksin tahap pertama. Disamping meninjau pelaksanaan Vaksinasi Kapolda Kepri juga berkesempatan memberikan secara simbolis Paket Sembako kepada para pengurus Pondok Pesantren Ya Husnayah Hidayatul Mubtadi'in. Ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S....

Kapolri Serahkan 10 Iso Tank untuk Indonesia Antisipasi Ketersediaan Oksigen

JAKARTA— Warcap.blogspot.com -Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan program Iso Tank Polri untuk Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/9/2021).  Program ini dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan oksigen sekaligus untuk menjamin ketersediaanya selama pandemi Covid-19 belum berakhir.  “Sebagaimana kita ketahui bahwa dipertengahan bulan Juli, angka Covid-19 sedemikian tinggi, hingga kemudian berdampak kepada kenaikan BOR rumah sakit sampai dengan 90 persen, sehingga itu berdampak kepada ketersediaan oksigen yang menjadi langka,” kata Sigit dalam sambutannya.  Oleh karena itu, lanjut Sigit, berkaca dari pengalaman maka ketersediaan oksigen di lapangan harus dipastikan selalu tersedia. Oleh karena itu, sebelum Korps Bhayangkara meluncurkan program Iso Tank Polri untuk Indonesia lebih dulu dimulai dengan penyaluran 1.000 oksigen konsentrator dan saat di Papua memberikan satu oksigen generator.  “Dan hari ini ada kurang l...

Peringati Hari Jadi Cilacap Desa Bojongsari Adakan Kegiatan Kemanusian Donor Darah

  Warcap.blogspot.com, untuk mendukung hari jadi kabupaten Cilacap ke 165 yang bertema MANTAPKAN BANGGA MBANGUN DESA MENUJU CILACAP SEHAT, desa Bojongsari kecamatan Kedungreja adakan kegiatan kemanusiaan donor darah di pendopo desa Bojongsari pada 22/03/2021. Kepala desa Bojongsari Sururudin berkerjasama dengan warga kampung KB BINA LESTARI dan tim PMI dari Puskesmas kecamatan Kedungreja. Para sukarelawan yang mendonorkan darah sejumlah 18 orang, yang terdiri dari para perangkat desa dan warga masyarakat desa Bojongsari. Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, sebelum mendonorkan darahnya para relawan di periksa kondisi kesehatannya. Karena yang boleh mendonorkan darahnya harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain memiliki berat badan minimal 45 kg, kondisi tekanan darahnya normal dan jumplah batas sel darah merah dalam batas normal.  Kepala desa Bojongsari Sururudin kepada media mengatakan " kegiatan kemanusiaan ini kami adakan sebagai bent...